EKSEKUTIF TURANGGA

EKSEKUTIF TURANGGA
CC 204 17 first run.

Rabu, 20 Oktober 2010

Lokomotif "CC 203"

CC203

CC203
CC203
CC203 22 yang menarik rangkaian KA.Bangunkarta
Sumber tenaga
Diesel elektrik

Perusahaan pembuat General Electric Locomotive Indonesia
Model GE U20C
Tanggal pembuatan 1995-2000
Spesifikasi
Susunan roda AAR C-C
Klasifikasi UIC Co'Co'
Lebar trak 1.067 mm
Panjang 14.135 mm
Lebar 2.642 mm
Berat lokomotif 78 ton
Penggerak utama GE 7FDL-8
Motor Traksi 6 buah
Kecepatan maksimum 120 km/jam
Keluaran daya 2150 HP
Lokomotif CC203 buatan General Electric dengan seri U20C merupakan pengembangan desain dari lokomotif CC 201, yaitu pada bentuk kabin masinis ujung pendek yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.

Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa
Ambarawa locomotief.jpg
Lokomotif B5112, salah satu lokomotif buatan Hanomag Hannover (Jerman) yang dikoleksi di Museum Ambarawa
Didirikan 6 Oktober 1976
Lokasi Jalan Stasiun No.1, Ambarawa, Jawa Tengah, Indonesia
Jenis Museum Kereta Api
Buka {{{buka}}}
Tiket {{{tiket}}}
Web
Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta Api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.

Kereta Api Eksekutif Turangga

Kereta Api Eksekutif Turangga




Kereta api Turangga jurusan Surabaya - Bandung, melintasi kawasan stasiun Lebak Jero, Garut, Jawa Barat.
Kereta api Turangga yang melayani koridor Bandung - Surabaya mulai dioperasikan pada tanggal 2 September 1995. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12 jam dan hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun dan Kertosono.
Pada awal pengoperasiannya, kereta ini diluncurkan dengan kelas bisnis dan eksekutif. Namun, sejak 11 Oktober 1999 semua rangkaiannya diubah menjadi kelas eksekutif.
Kereta api dengan desain layanan sekelas eksekutif ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dengan membawa rangkaian sebanyak 6 kereta dengan 312 tempat duduk.
Sejak tanggal 19 Januari 2009, rangkaian KA Turangga diperbarui (retrofit) dengan rangkaian kereta (seperti) pesawat. Nama Turangga diambil dari nama lain kuda tunggangan para raja/bangsawan di Jawa yang melambangkan kendaraan yang bisa melaju dengan kencang dalam berbagai cuaca.